Indonesia
memiliki Sumber Daya Alam (SDA)
dengan kekayaan hayati yang sangat melimpah baik itu di darat maupun di laut.
Khusunya di laut, memiliki banyak jenis spesies tumbuhan atau hewan yang familiar
kita ketahui dan kita konsumsi. Laut memiliki kekayaan hayati lebih banyak di
bandingkan di darat, tetapi yang menjadi penghalang besar bagi masyarakat
adalah pengelolaan dan pemanfaatan yang sangat sulit. Salah satu contoh yang
dapat kita kutip adalah sang primadona Indonesia, yang sering kita kenal udang,
yang memiliki nilai jual ekonomis yang tinggi bahkan sampai di ekspor di
berbagai Negara. Produksi udang di Indonesia kebanyakan dari hasil budidaya, walaupun
ada sebagian kecil dari hasil tangkapan nelayan. Sebagian besar udang
dimanfaatkan hanya untuk di konsumsi dan memiliki nilai gizi yang tinggi bagi
kesehatan. Udang windu merupakan salah satu jenis udang Indonesia yang di
ekspor, kebanyakan udang ini hasil dari budidaya tambak di daerah bibir pantai.
Udang merupakan komuditas unggulan
bagi Indonesia dan memiliki sumber protein hewani yang bermutu tinggi.
Baru-baru ini Indonesia unggul dalam ekspor non-migas yaitu udang dan Indonesia
juga sebagai pencetak rekor dalam perdagangan dengan Amerika Serikat (AS), hingga pangsa pasar 22,7 persen
dengan nilai devisa mencapai US$ 93,5 juta pada bulan maret tahun 2015 ini.
Persaingan tidak bisa di hidari oleh Indonesia yang terdapat di berbagai Negara
seperti Vietnam, India dan Negara lainnya, juga sebagai penghasil udang. Indonesia
harus tetap menjaga kualitas udang, agar tetap steril dan aman bila dikonsumsi
oleh para konsumen. Indonesia dapat membuat kebijakan terhadap semua perusahaan
udang di Indonesia supaya dapat mengindari adanya kontaminan pada bakteri dan
pengecekan yang ketat agar tidak terjadinya kesalahan pada udang. Mulai saat
ini Indonesia harus memperluas jaringan atau meningkatkan pemanfaatan daerah
bibir pantai dengan memperbanyak pertambakan udang. Peningkatan produksi udang
harus menjadi target utama bagi Indonesia karena dapat menaikkan penghasilan
Negara dan menguasai pasar dunia.
Pemerintah Indonesia dapat memberikan palatihan khusus kepada setiap masyarakat
pesisir tentang budidaya udang secera merata di setiap daerah yang memiliki potensi
lokasi yang tepat dan cocok untuk pertambakan udang, contoh seperti Jawa Barat
dan Jawa Tengah Pantai Utara (pantura),
Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) daerah ini memiliki gelombang pantai yang rendah dibanding Pantai
Selatan yang memiliki gelombang pantai cukup tinggi. Pemerintahan Indonesia
harus benar-benar mengkaji dan menganilisis pokok permasalahan yang ada
terutama pada sektor perikanan. Nilai kemiskinan yang tinggi di Indonesia
adalah masyarakat yang hidup di daerah pesisir karena minimnya lowongan
pekerjaan. Usaha budidaya udang dapat dikembangkan masyarakat, pendanaan dan fasilitas
yang di sediakan oleh Pemerintah dapat meminimalisir taraf kemiskinan masyarakat
dan membuat komunitas budidaya perikanan tiap-tiap kelompok masyarakat yang
bertujuan untuk tercapainya sustainable
atau berkelanjutan.
Penjagaan kualitas udang dari segi
budidaya dan perusahaan pengelola, Indonesia akan mendapatkan kepercayaan dari
Negara lain, hal ini menjadi strategi yang tepat untuk meningkatkan sektor
perikanan Indonesia dalam persaingan global. Udang di jadikan menu terlezat
pada makanan di berbagai Negara dan memiliki jumlah peminat yang banyak..
Meningkatnya sektor perikanan terutama pada udang dengan kualitas yang baik
maka meningkat pula ketertarikan Negara lain untuk mengimpor udang dari Negara
Indonesia.
Adanya pembentukan dan kerjasama setiap komunitas
pengusaha udang seluruh Indonesia dapat membuka ranah baru untuk mulai meningkatkan
terknologi terkini dan merealisasikan ide-ide anak bangsa dalam menjaga
kualitas udang untuk ekspor.