Setelah penampilan pada akhir
tahun lalu, tanggal 27 Desember 2015 diajang bergengsi Panggung Banyumas Rongewu
Limolas (Panggung Banyumas 2015) yang digelar oleh Dewan Kesenian Banyumas, bertempat
di Taman Andang Pangrenan Purwokerto. Undangan terus banjir memadati jadwal
kami, meminta mengisi diberbagai acara, yaitu menampikan tari tradisional khas
Daerah Sumatera Barat. Undangan yang kami terima untuk mengisi di Acara Resepsi
Pernikahan kombinasi dari Suku Sumatera barat (Minangkabau) dengan Suku Sunda. Diselenggarakan
di Cilacap pada tanggal 27 Februari 2016 lalu.
Penampilan untuk kedua kalinya
bagi tim tari Sanggar Marawa Ikatan Keluarga Mahasiswa Minang (IKAMMI) Universitas
Jenderal Soedirman Purwokerto. Jauh-jauh hari telah menentukan berapa personil
yang akan berangkat dan tim tari mempersiapkan tarian secara maksimal. Ada dua
tari traditional yang akan ditampilkan, pertama tari galombang, merupakan tarian
pencak silat untuk menyambut mempelai pria dan wanita, kedua tari piring untuk
menghibur mempelai dan para tamu yang hadir.
Sore 26 Februari 2016, kita berangkat
dan menginap semalam di Cilacap. Selepas waktu magrib kita menyempatkan untuk
berlatih agar tidak canggung dan juga melatih kekompakan tim. Bercucuran keringat
sudah hal biasa bagi para penari, memang cukup melelahkan tapi kami tahu tujuan
utama kami adalah untuk menghibur dan memperkenalkan budaya. Dan kami yakin
perjuangan selama latihan tidak akan sia-sia, karena hasil tidak akan
mengkhianati usaha.
Keesokan hari, tepat acara
berlangsung kami telah dijadwalkan tampil jam 10am. Terkesima melihat gedung
mewah yang didekorasi seelok mungkin dan menawan ketika dipandang, hiasan serta
pernak-pernik khas Sumatera Barat terlihat jelas di sisi-sisi sudut gedung. Para
catering sudah menyajikan berbagai menu
makanan yang nikmat disantap, seperti bakso/soto, rendang/masakan khas padang,
sate padang, sate kambing, jajanan dan gorengan, tidak bisa disebutkan semuanya
karena banyak sekali dan sangat menggugah selera. Tamu-tamu elit pun sudah memenuhi
ruangan yang telah disediakan.
Sebelum menari kita tak lupa
berdoa kepada Allah untuk memperlancar segala urusan kami, Alhamdulillah penampilan
tari galombang dan tari piring berjalan lancar dan mendapatkan tepuktangan
meriah dari pengunjung dan tuan rumah. Keyakinan dan usaha kami semua berbuah
manis. Tim tari sanggar marawa berfoto bersama dengan mempelai dan itu sebuah
kebanggan bagi kami.
Setelah tampil, tim tari tidak
ingin melewatkan momen tertentu, yaitu mencicipi semua makanan. Tidak perlu
malu dan sungkan, ini soal perut, ketika lapar ya harus makan. Acara resepsi ini
tidak hanya diisi dengan tarian saja tapi ada hiburan yang lain seperti Band dan
Orgen tunggal menyanyikan lagu-lagu Sumatera Barat (Minangkabau). Berasa dihari
itu kami semua sedang di Sumatera Barat, tapi itu hanya angan-angan. Itulah
nasib anak perantauan Sumatera barat, jarang pulang tapi selalu membanggakan
nama Sumatera Barat salah satunya mengenalakan budaya melalui tarian.
Sebelum pulang ke Purwokerto, pembimbing
yang mendampingi kami selama di Cilacap mengajak kami trip ke pantai. Karena kita tahu Kota Cilacap adalah daerah pesisir
pantai. Pantai Teluk Penyu, walaupun pantainya tidak terlalu bagus tapi kami
sangat menikmati karena hari ini adalah momen bahagia. Selama perjalanan pulang
semua tidur terlelap.
0 komentar:
Posting Komentar