Ibu

Langkah kakiku mulai meninggalkanmu. Jarak juga mulai memisahkankan kita. Engkau mengikhlaskanku untuk menuntut ilmu dan membiarkanku menjadi lebih dewasa di rantauan orang. Ibu, jujur aku sangat merindukanmu. Semoga engkau selalu sehat dalam lindungan-Nya. Setangkai kata pun tidak pernah aku lupa untuk mendoakanmu, tangisku selalu menghiasi setiap doaku. Oh Ibu, sampai kapan rasa rindu ini berakhir, sampai kapan jarak kita selalu memisahkan. Ibu, ingin sekali aku berjumpa denganmu saat ini juga, memelukmu dengan penuh kasih sayang. Ranah ini begitu sangat mengujiku Ibu, masalah yang ada terkadang sulit untukku menuntaskannya. Tapi seketika mengingat Ibu, hati terasa bersemangat kembali. Terima kasih ibu atas kasih sayang yang engkau berikan selama ini, baru terasa sekarang bagiku, disaat aku jauh darimu. Aku merindukan masa-masa yang memarahiku ketika ku membuat kesalahan, tidak ada sosok yang memeluk dan menghiburku lagi ketika aku bersedih. Masakan lezatmu selalu membuatku mengidam untuk mencicipinya. Hitungan tahun tidak pernah aku merasakan kenikmatan dan kelezatan itu. Pantaskah aku menagis Ibu? Dan pantas jugakah aku mengeluh Ibu, di rantauan orang ini?

Maafkan aku Ibu, tidak ada sesuatu yang spesial ataupun berbentuk barang yang bisa aku berikan untuk Ibu. Aku hanya punya kasih sayang ini Ibu dan itu sangat tulus dari hatiku. Jasamu tidak penah tergantikan oleh apapun. Sampai kapan pun aku akan selalu mencintai dan menyayangimu Ibu.